Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu
Logo

Mengurangi Jejak Karbon dari Sub Sektor Peternakan: dari Limbah ke Energi Terbarukan

03/09/2025 14:46:30 Admin Satker 24

Oleh : Dayat Hermawan (Widyaiswara Madya – BBPKH Cinagara)


Perubahan iklim telah menjadi tantangan global yang semakin mendesak untuk diatasi. Kenaikan suhu bumi, cuaca ekstrem, dan gangguan terhadap sistem ekosistem alam adalah sebagian dari dampak nyata yang kini dirasakan berbagai sektor kehidupan. Salah satu penyumbang utama dari perubahan iklim tersebut adalah meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer, termasuk gas karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan dinitrogen oksida (N₂O).

Sektor peternakan, meskipun merupakan penopang penting ketahanan pangan dan ekonomi pedesaan, memiliki kontribusi signifikan terhadap emisi GRK. Berdasarkan laporan FAO, sektor peternakan secara global menyumbang sekitar 14,5% dari total emisi GRK antropogenik. Emisi ini terutama berasal dari fermentasi enterik (proses pencernaan ternak ruminansia), pengelolaan limbah (manure), serta proses produksi dan transportasi pakan ternak. Gas metana yang dihasilkan dari fermentasi enterik memiliki potensi pemanasan global 28 kali lebih besar dibanding karbon dioksida, sementara dinitrogen oksida dari limbah padat dan cair memiliki potensi 265 kali lebih besar.

Dalam konteks Indonesia, pertumbuhan populasi ternak yang pesat tanpa disertai sistem pengelolaan limbah yang memadai dapat memperparah dampak lingkungan, terutama di wilayah dengan kepadatan ternak tinggi. Limbah peternakan yang dibiarkan menumpuk tanpa pengolahan bukan hanya menyumbang emisi GRK, tetapi juga dapat mencemari air tanah, menimbulkan bau, dan menjadi sumber penyakit.

Oleh karena itu, pengelolaan limbah peternakan secara berkelanjutan menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Pendekatan ini tidak hanya ditujukan untuk mengurangi emisi, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan limbah sebagai sumber energi terbarukan, seperti biogas. Inovasi ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi dan nilai tambah ekonomi bagi peternak. Mendorong transformasi pengelolaan limbah menjadi energi menjadi langkah strategis dalam menurunkan jejak karbon sektor peternakan dan mendukung transisi menuju sistem pangan yang berkelanjutan...Selengkapnya...


Lampiran
1 Mengurangi Jejak Karbon dari Sub Sektor Peternakan dari Limbah ke Energi Terbarukan.pdf Lihat (Download)