Kiat Mendongkrak Populasi Sapi Potong
Oleh Dr.drh Euis Nia Setiawati, MP
Industri peternakan sapi potong merupakan industry biologi dan usaha pembibitan merupakan pabrik yang memproduksi bibit/pedet. Upaya meningkatkan populasi sapi potong dapat dilakukan dengan cara memelihara sapi betina produktif dengan menerapkan perbaikan pakan, bibit, perkawinan IB atau alam, serta manajemen pemeliharaan yang baik. Performan sapi potong dapat diperbaiki melalui teknologi reproduksi dan perbaikan bibit. Untuk meningkatkan mutu genetik (genetic improvement) melalui seleksi pembentukan ternak unggul dapat juga dilakukan melalui grading up sistem perkawinan silang yang keturunanya selalu disilangbalikan (back crossing) dengan bangsa pejantan. Tujuan mengubah bangsa induk menjadi bangsa pejantan melalui inseminasi buatan atau kawin alam. Faktor yang memengaruhi tingkat keberhasilan IB seleksi pada sapi pejantan yang tepat, kualitas dan jenis sapi betina yang akan di IB, penampungan semen, penilaian kualitas semen, proses pengenceran, proses penyimpanan semen, proses pengangkutan semen, p roses inseminasi, pencatatan sapi induk yang sudah di IB, serta bimbingan penyuluhan pada peternak sapi potong. Jika salah satu langkah atau proses di atas ada yang tidak sesuai atau tidak prosedural maka program inseminasi buatan bisa terancam gagal. Program IB merupakansalah satu pilihan yang tepat yang dapat diandalkan dalam memperbanyak populasi ternak.
Sumber pertumbuhan produktivitas yang utama adalah perubahan teknologi yang lebih maju dan bersifat tepat guna. Upaya meningkatkan produksi ternak sapi potong dapat dilakukan dengan cara perkawinan IB dan alam. Inseminasi buatan (IB) bertujuan memperbaiki mutu ternak yang dihasilkan sebab bibit berasal dari pejantan yang unggul atau pilihan . Aplikasi IB akan lebih efisien karena tidak mengharuskan pejantan unggul dibawa ke tempat betina, cukup dengan membawa semennya saja. Hasil IB dapat meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur serta dapat mencegah terjadinya penularan atau penyebaran penyakit kelamin pada ternak. Dibandingkan dengan cara kawin alam (INKA), lebih banyak keuntungan yang akan diperoleh peternak dengan menggunakan cara IB. Peternak juga akan menghemat biaya pemeliharaan sapi jantan.
Hasil IB dapat menghasilkan produksi sapi potong yang lebih baik, dari sisi kuantitas maupun kualitasnya. Target yang ditetapkan untuk Service per Conception (S/C) di bawah 1,6 dan Conception Rate (CR) lebih besar dari 62,5%. Pelaksanaan IB pada ternak dapat meningkatkan populasi ternak sapi potong apabila angka kebuntingan yang tinggi dapat dicapai dan angka kematian dapat ditekan, serta jarak beranak yang optimal. Perbaikan teknologi reproduksi dan bibit sapi sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu genetik (genetic improvement) melalui seleksi, pembentukan ternak komposit, maupun up grading yang dapat dilakukan dengan perkawinan alam maupun IB Perkawinan melalui IB dapat diatur waktu perkawinanny a dengan mepercepat umur dan waktu beranak pertama pada umur 26-36 bulan.
Peluang peternakan sapi potong di dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan daging sapi secara nasional, dapat dilakukan dengan cara bekerjasama usaha peternakan dengan pemerintah maupun dengan swasta. Subsistem hulu yang meliputi industri pembibitan sapi potong, industri pakan ternak, dan industri obat-obatan atau vaksin dapat melancarkan usaha. Pembibitan sapi potong merupakan komponen fundamental dalam perkembangan populasi sapi potong secara nasional . Agar proses usaha pembibitan sapi berjalan aman, dibutuhkan campur tangan pemerintah untuk membantu berbagai fasilitas. Fasilitas yang harus terpenuhi antara lain lokasi kandang karantina, kandang sapi bunting, juga kandang sapi berahi, dan persiapan IB yang harus memenuhi standar usaha sapi pembibitan. Peningkatkan produksi sapi potong dapat dilakukan melalui IB, penanganan gangguan reproduksi, dan bantuan pakan. Dengan mengintroduksikan IB, penanganan gangguan reproduksi dan bantuan pakan pada sapi potong betina, dapat dijaga performa dan diatur dengan baik kelahirannya, sekaligus dapat mengantarkan peternak untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.
Demikian tulisan ini Disampaikan , semoga bermamfaat dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi ternak sapi melalui optimalisais Penerapan IB, Pemberian pakan, dan kapasitas SDM, merupakan salah satu upaya dalam pemenuhan pangan asal hewan, meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat, dan pelaku usaha lainnya.