Peran Sel Kumulus dan Simulated Physiological Oocyte Maturation Spom terhadap Tingkat Kematangan Oosit dalam Proses Maturasi In Vitro Kambing
Oleh : drh. Ristaqul Husna Belgania, M.Si
( Widyaiswara Ahli Pertama BBPKH Cinagara)
Kambing merupakan salah satu komoditas ternak ruminansia kecil yang memiliki peran penting dalam penyediaan protein hewani, baik dalam bentuk daging maupun susu. Seiring meningkatnya kebutuhan pangan dan tuntutan efisiensi produksi, pengembangan bioteknologi reproduksi menjadi langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas ternak kambing.
Salah satu teknologi yang banyak dikembangkan adalah produksi embrio secara in vitro, yang mencakup tahapan pematangan oosit (in vitro maturation), fertilisasi, dan pengembangan embrio. Dari seluruh rangkaian tersebut, tahap pematangan oosit menjadi penentu utama keberhasilan proses berikutnya. Oosit yang matang secara optimal akan memiliki kemampuan fertilisasi dan potensi perkembangan embrio yang lebih tinggi...Selengkapnya...