Kementan Tingkatkan Kualitas Pangan dan Daya Saing Peternak di Sleman Melalui Inovasi Ayam Bahagia

BBPKH CINAGARA | SLEMAN – Komitmen Indonesia menuju swasembada pangan terus digaungkan sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan yang makin kompleks. Seiringn dengan program Presiden RI Prabowo Subianto yang menerapkan makan makanan bergizi gratis mulai tahun 2025.

“Makanan bergisi bagus banget programnya dan Kementan harus mengambil peran”, ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

“Kita komitmen akan mendukung program makan bergizi gratis. Antara lain meningkatkan produksi daging sapi, kambing dan ayam sampai pada tingkat pengolahannya (hilirisasi) juga akan kita siapkan melalui offtaker yang ada,” imbuh Mentan.

Selaras dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa BPPSDMP mendukung peningkatan kualitas pangan hewani dan menjaga kesejahteraan konsumen.

“Standar keamanan pangan hewani harus diterapkan secara menyeluruh, mulai dari proses budidaya di peternakan hingga sampai ke tangan konsumen. Dengan komitmen bersama dari setiap elemen di rantai pasok pangan hewani, kita dapat mewujudkan produk pangan yang aman dan berkualitas tinggi”, ujar Santi,

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara kali ini mendapat giliran melaksanakan Bertani On Cloud volume 291 yang membahas tentang Evolusi Cage Free Transformasi Kesehatan dan Kesejahteraan Ayam (Budidaya Ayam Bebas Kandang) yang diselenggarakan di P4S Agromix Lestari dusun Kalijeruk Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman Provinsi D.I.Yogyakarta, Kamis (16/01/2025).

Acara dibuka oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP, Inneke Kusumawaty. Dalam sambutannya Inneke menyampaikan pengelolaan ternak tidak sekedar memelihara dengan memberi pakan dan sebagainya namun yang paling penting harus diperhatikan adalah kesejahteraan hewan.

“Khususnya pada ayam bahagia karena ketika dalam kondisi bahagia maka metabolisme meningkat akan berdampak positif terhadap produktivitas ternak tersebut”, ujar Inneke.

Arya Khoirul Hammam, Ketua P4S Agromix Lestari yang juga pengelola peternakan Telur Ayam Bahagia menyampaikan bahwa Telur Ayam Bahagia yaitu telur ayam berkualitas tinggi, berawal dari ayam sehat dan dipelihara secara sistem bebas sangkar dan menggunakan pakan herbal tanpa antibiotika”, kata Arya.

 

Lebih lanjut diungkapkan bahwa dengan konsep pemeliharaan ayam petelur bebas sangkar dengan merk Telur Ayam Bahagia. Pola pemeliharaan telur bebas sangkar ini merupakan salah satu inovasi usaha, inovasi budidaya yang bisa dilakukan para peternak ayam petelur agar bisa memiliki daya saing, nilai kompetitif yang berbeda dengan pemeliharaan ayam biasa.

“Pola pemeliharaan ayam petelur bebas sangkar sangat memperhatikan aspek kesejahteraan hewannya. Keuntungan memelihara ayam bebas sangkar tentunya ada beberapa segmentasi pasar yang berkembang dimana saat ini konsumen sudah mulai aware terhadap asal-muasal pangannya dihasilkan dan memperhatikan kesejahteraan hewan, sehingga kita para peternak mampu meningkatkan daya jual degan menembus pasar khusus”, ungkap Arya.

Pada sesi terakhir Kepala BBPKH Cinagara I Gusti Made Ngurah Kuswandana menyampaikan
“Kita harus berani, berani memulai, berani menerapkan inovasi teknologi yang berkembang dan dapat terus belajar dan terus menggali potensi yang ada di Indonesia, karena banyak sekali manfaat yang diperoleh mulai dari hail produksinya, keuntungannya sangat signifikan, bahkan dapat segmen-segmen pasar khusus sehingga dapat mendukung program-program pemerintah dimasa yang akan datang” jelas Made seraya menutup kegiatan BOC volume 291 secara resmi.

Inovasi dan terobosan-terobosan dalam pemeliharaan ternak ayam petelur bebas sangkar yang dipadukan dengan kesejahteraan hewan menjadi suatu model bisnis yang menjanjikan. Pertanian yang baik jika dikelola dengan baik dan didukung teknologi dan inovasi akan menghasilkan keuntungan. Inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian dan start up pertanian di Indonesia yang berkelanjutan.

Dengan berlangsungnya BOC vol. 291 ini diharapkan dapat meningkatkan kapsitas SDM pertanian dan mampu mencetak wirausahawan muda sehingga dapat memanfaatkan peluang-peluang bisnis dari sektor pertanian yang yang berinilai ekonomis tinggi.