Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu
Logo

Konsumen Beralih ke Pasar Tradisional Pasca Terungkapnya Beras Oplosan

06/08/2025 15:25:00 Admin Satker 679

Bogor – Daya beli masyarakat terhadap beras di pasar tradisional dilaporkan mengalami peningkatan signifikan. Lonjakan ini terjadi setelah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Satgas Pangan dan Mabes Polri mengungkap praktik kecurangan beras premium oplosan yang dijual di swalayan dan pasar modern.

Dari hasil survei langsung pada Rabu (6/8/2025), sejumlah pedagang di pasar tradisional Caringin, Kabupaten Bogor, mengaku mengalami kenaikan pendapatan. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku konsumen yang kini lebih memilih membeli beras dari sumber yang dianggap lebih terpercaya.

“Alhamdulillah setelah terbongkarnya pengoplosan beras ini, jumlah pembeli mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir ini dikarenakan mereka merasa lebih aman dan percaya dengan kualitas beras yang mereka beli secara langsung di pasar tradisional ketimbang beli beras kemasan di swalayan,” ujar Tohir (60), salah satu pedagang beras di Pasar Caringin Bogor.

Lebih lanjut, Tohir mengungkapkan dengan membeli beras secara langsung di pasar tradisional, konsumennya dapat melihat dan menilai sendiri beras yang mereka beli, sehingga mereka yakin dengan kualitasnya.

“Sejak ramai berita beras oplosan, pembeli jadi lebih hati-hati. Mereka sekarang lebih percaya beli di pasar tradisional yang sudah kenal dengan pedagangnya, karena bisa lihat langsung kualitas berasnya, dari baunya dan dari warna serta fisiknya mereka bisa menilai sendiri, jadi tidak merasa beli kucing dalam karung istilahnya,” jelas Tohir.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengumumkan temuan beras oplosan yang merupakan campuran antara beras medium subsidi dengan beras premium. Temuan ini mengejutkan masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran akan kualitas beras yang beredar di pasaran.
Menanggapi hal ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam membeli bahan pokok.

Salah satu konsumen Nur Kafi (45) mengungkapkan setelah mendengar isu beras oplosan di internet dan pemberitaan, pihaknya sekarang ini lebih senang membeli beras di pasar tradisional dikarenakan bisa melihat dan merasakan langsung kualitas beras yang dibelinya, dibandingkan membeli beras yang dikemas dalam kemasan plastik laminasi yang dijual di swalayan-swalayan.

“Setelah mendengar berita itu, sekarang saya lebih senang dan mulai beralih membeli beras di pasar tradisional, karena di situ saya bisa melihat langsung berbagai jenis beras dan kualitasnya, bisa saya raba dan cium baunya atau lihat warna dan bentuknya sehingga yakin dengan kualitasnya, jadi tidak merasa dibohongi,” ujar Kafi.

Kafi juga mengungkapkan terima kasihnya kepada Menteri Pertanian karena telah membongkar praktik pengoplosan beras ini, karena dengan demikian pihaknya merasa dilindungi.

“Terima kasih kepada Bapak Mentan karena dengan terungkapnya kasus beras oplosan ini, kita sebagai konsumen menjadi lebih waspada dan hati-hati dalam membeli beras,” pungkas Kafi.

Kenaikan daya beli di pasar tradisional ini diharapkan menjadi momentum bagi para pedagang untuk terus menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen. Sementara itu, pemerintah berkomitmen untuk menindak tegas para pelaku kecurangan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.