Kolaborasi Kementan dan Kemenkes Kembangkan Metode Pelatihan MOOC
MARGOPOST.COM | BOGOR – Di era kemajuan teknologi digital yang pesat, dunia pendidikan dan pelatihan telah mengalami transformasi yang signifikan. Hal ini telah mengubah pelatihan yang dulu hanya terbatas pada ruang kelas fisik dan interaksi tatap muka, kini dapat dilakukan dimanpun dan kapanpun secara online/daring.
Pelatihan secara online/daring ini menjadi solusi yang efisien dan fleksibel dalam sistem pembelajaran dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia professional.
Salah satu metode pelatihan daring yang terus dikembangkan yaitu MOOC (Massive Open Online Course). MOOC merupakan metode yang diterapkan untuk mengantisipasi jumlah sumber daya manusia yang banyak dimana membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang kompeten pada bidang-bidang tertentu tanpa menimbulkan permasalahan anggaran, waktu, dan tempat.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pembangunan SDM menjadi prioritas utama pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan). Menurutnya, SDM memiliki peran yang amat penting dalam pengembangan dan kemajuan pertanian Indonesia, sehingga perlu adanya pengembangan-pengembangan metode untuk menunjang peningkatan kompetensi dan kapabilitasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM ) Idha Widi Arsanti, mengatakan, Kementerian Pertanian sangat berbangga bahwa ternyata banyak inovasi yang terus dikembangkan oleh unit pelaksana teknis pelatihan.
“Hal ini menandakan bahwa UPT pelatihan dibawah BPPSDMP terus berupaya memeberikan terobosan-terobosan yang sangat membantu dalam memberikan pelayanan pelatihan terbaik untuk meningkatkan SDM di Indonesia,” ujar Santi.
“Di era digital ini, inovasi teknologi pelatihan pertanian akan semakin cepat dan efektif dalam menjangkau sumber daya manusia secara luas” imbuh Santi.
Terkait hal tersebut Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara yang merupakan salah satu UPT yang bergerak dalam bidang pelatihan Kesehatan hewan dan Kesehatan masyarakat veteriner yang terus fokus untuk dapat meningkatkan kompetensi insyan pertanian dan peternakan secara luas dan menyeluruh, terus berupaya meningkatakan dan memperbaiki manajemen serta sistem pelatihan berbasis online ini dengan melakukan kunjungan studi tiru ke BBPK Ciloto Cipanas Cianjur, Selasa (14/01/2025).
Dalam kunjungannya Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, I Gusti Made Ngurah Kuswandana mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan salah satu upaya BBPKH Cinagara untuk dapat meningkatkan pelayanan pelatihan berbasis daring dengan terus mengembangkan dan melakukan perbaikan-perbaikan sistem terkait teknis dan manajemen MOOC.
![]() |
![]() |
“Dengan adanya perbaikan dan pengembangan pelatihan secara daring melalui metode MOOC ini, harapannya kedepan dapat terus meningkatkan jumlah SDM pertanian yang perlu dilatih tanpa harus membebani dengan anggaran yang besar arena semuanya sudah bisa dilakukan dengan menerapkan model pelatihan MOOC khususnya di lintas kesehatan hewan, dan tidak menutup kemungkinan untuk pengendalian zoonosis yang terjadi saat ini bisa dilakukan upaya kerjasama pelatihan lintas sektor dan lintas Kementerian”, ujar Made.
Disamping itu Kepala BBPK Ciloto, Sjamsul Ariffin mengungkapkan dengan pengembangan sistem pelatihan berbasis online/daring dengan metode MOOC ini BBPK Ciloto telah mampu menyelenggarakan 14 pelatihan dalam 1 tahun.
“BBPK memiliki platform “Makanan Sehat”, dimana di dalamnya terdapat beberapa pelatihan dengan metode MOOC. Dari 14 Pelatihan yang diselengarakan dengan metode MOOC, sebanyak 12 pelatihan merupakan hasil dari BBPK Ciloto”, ungkap Sjamsul.
Lebih jelasnya Tubagus, Ketua Tim Kerja MOOC BBPK Ciloto memaparkan bahwa model pelatihan MOOC, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan sumber daya, biasanya model yang digunakan ada langsung, maya, mandiri, dan kolaboratif.
“MOOC merupakan model Mandiri dimana bisa belajar dimana dan kapan saja. Sertifikat diperoleh secara langsung saat peserta sudah menyelesaikan alur pelatihan dari mulai pendaftaran, pembelajaran, penyelesaian tugas, dan kuis, setelah itu peserta dapat langsung download sertifikat”, ujarnya.
“Pelatihan MOOC sendiri memiliki alur tersendiri dimana sebelum di upload di platform sudah divalidasi modul yang berisi kurikulum dan materi oleh bagian program dari kementerian kesehatan di pusat melalui aplikasi SIAKPEL. MOOC meminimalisir anggaran pelaksanaan pelatihan dan lebih fleksibel dalam pelaksanaan pelatihan”, pungkasnya.