Kementerian Pertanian melalui Direktorat Kesmavet Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan serta BBPKH Cinagara terus memperkuat kontribusi dalam pengembangan SDM di bidang keamanan pangan.
Dalam kegiatan Sekolah Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 pada Sabtu (28/6/2025), sebanyak 10 widyaiswara BBPKH Cinagara diterjunkan sebagai narasumber dan fasilitator di Komando Latihan (Kolat) III, yang tersebar di Universitas Pertahanan, Puslat Brimob Gunung Putri, dan Pusdiklat Intel TNI AD Ciomas, Bogor.
Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya SDM unggul untuk mendukung kedaulatan pangan.
“Untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kita membutuhkan SDM pertanian yang unggul dan kompeten, termasuk dalam hal keamanan pangan. Edukasi dan pelatihan adalah kunci agar pelaku di lapangan memahami dan menerapkan standar yang benar. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan pangan kita,” ujar Mentan Amran.
Senada dengan itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mencetak SDM pertanian berkualitas.
“Kami terus memperkuat sinergi dengan kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, hingga swasta. Peningkatan kapasitas SDM adalah upaya kolektif. Melalui kolaborasi, kami memastikan petani dan semua pemangku kepentingan bergerak bersama,” jelas Santi.
Para widyaiswara menyampaikan materi bertajuk “Kebijakan Keamanan Pangan Asal Hewan dan Cara Memilih Pangan yang Aman” kepada peserta SPPI.




“SPPI adalah putra-putri bangsa yang dipersiapkan menjadi pimpinan dapur makan bergizi di berbagai wilayah,” jelas Lettu Dendih Pahlevi, penanggung jawab di Pusdiklat Intel TNI AD Ciomas.
Materi mencakup pemahaman kebijakan nasional, keterampilan memilih produk hewani yang aman dikonsumsi, mengenali daging segar, membaca label pangan olahan, memahami pentingnya Nomor Kontrol Veteriner (NKV), dan rantai dingin (cold chain).
“Sebagai calon pemimpin dapur makan bergizi, peserta SPPI harus memahami pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal,” ujar drh. Dwi Windiana, widyaiswara utama BBPKH Cinagara.
Peserta juga diajak aktif dalam diskusi, praktikum, dan studi kasus.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan Kementan terhadap program nasional ketahanan pangan, peningkatan gizi, dan pencegahan stunting. BBPKH Cinagara sebagai UPT Kementan terus berperan aktif dalam edukasi masyarakat di bidang kesehatan hewan dan veteriner.
Sinergi antara Kementerian Pertanian, sektor pertahanan, dan komunitas sipil diharapkan mampu mencetak generasi penggerak pembangunan yang profesional, tangguh, dan peduli terhadap pangan sehat dan aman./RBH